Minggu, 13 April 2008

Save Circle

Menurutku save circle adalah tempat kita selalu dalam kondisi aman. Materi aman, pergaulan aman, perlindungan ada. Contoh save circle yg kurasakan adalah di dalam keluarga, ketika masih sekolah dan hidup di solo, makan, minum, tempat berteduh, pergaulan, dan perlindungan ortu selalu tersedia, segala kebutuhan materi dan spiritual terpenuhi.
Di lingkaran ini biasanya membuat kita jarang waspada karena masih bergantung pada ortu. Tetapi sering kali kita merasa bahwa di sini kita sudah berhadapan dg yg disebut hidup. Padahal di luar lingkaran itulah yg sebenernya bisa disebut pengalaman hidup yg lebih banyak dibanding di dalam lingkaran. Jika belum mencoba keluar dari lingkaran tersebut menurutku seseorang tidak akan dapat berpikir secara realistis karena di dalam lingkaran mostly adalah sesuatu yg sesuai dg pola pemikiran yg membentuk kita di dalam lingkaran itu.

Ketika ortu memutuskan aku harus kuliah di Bandung, aku pikir aku akan keluar dari lingkaran aman. Tetapi ternyata aku ga keluar sepenuhnya. Lingkaran yg kutempati ketika kuliah S1 masih terdapat irisan dg lingkaran yg lama dimana berarti masih ada bagian aman di lingkaran baruku. Materi masih dari ortu, pengawasan juga masih ada dari ortu, hanya berbeda di pergaulan baru dan pencarian tempat berteduh yg keadaannya jauh dari suasana aman di rumah.

Semakin berjalannya waktu lama-kelamaan lingkaran baruku menjadi save circle sepenuhnya. Proses belajar dari kegagalan, mengenal sifat2 orang yg berbeda dari pergaulan lama, mengalami hal2 yg belum pernah dialami yg 180 derajat berbeda dg yg ada di rumah, belajar berinteraksi, mengenal berbagai masalah dari teman2 baru yg mostly ga ku temuin waktu di Solo. Memberi pemikiran berbeda ttg hidup, membentuk benteng pertahanan dan memperkaya pengetahuan ttg keadaan.

Ketika waktu kuliah berakhir, saya ingin mencoba lagi keluar dari save circle kedua. Mencoba hidup mandiri, membiayai hidup sendiri, menentukan tempat berteduh sendiri, dan menentukan semua keputusan hidup sendiri karena dari sini aku akan belajar untuk lebih bertanggung jawab.

Ternyata keluar dari save circle ini tidak seberat yg kukira karena sepertinya hidup ini teratur sekali, ketika melangkah keluar dari save circle sudah ada pijakan empuk, melangkah lagi dapat pijakan enak lagi dan seterusnya, sehingga sekarang aku merasa sudah membentuk save circle ke 3, tetapi save circle ini belum bulat sepenuhnya masih banyak lubang disana sini.

Terus terang pelajaran ttg hidup itu luas sekali, penerimaanku terhadap smua pelajaran itu ga smuanya bisa dipahami dan dilakukan, jadi masih terjadi penolakan terhadap sesuatu yg tidak sesuai kehendak, pemikiran yg belum realistis, dan sikap mencari aman masih ada. I think I need to jump out from my third save circle, lompatan itu sebaiknya lebih jauh lagi. Sehingga pembelajaran yg akan kuterima akan lebih dasyat. Human body kan menyimpan kemampuan terbesarnya, jadi kadang perlu di push harder agar bisa sampe pada limitnya.

Salut untuk teman2 yg memberikan inspirasi untuk keluar jauh dari lingkaran aman kalian. Semoga dapat menyusul segera. Can't wait for the dare out there :P

Tidak ada komentar: