Jumat, 30 April 2010

Cerita diatas Kereta part I

Perjalanan pulang kali ini saya memilih naik KRL AC Ekonomi jurusan Bogor. Biasanya naik yang sampai Depok, tapi karena yang nyampe duluan di sta Tebet adalah yg ke Bogor jadilah saya naik KRL ini. Memang KRL ke arah Bogor lebih penuh dibanding yang hanya sampai Depok.

Saya mengambil posisi dekat dengan pintu supaya mudah keluar, tapi terdesak sedikit masuk. Apadaya memang seperti inilah nasih naik KRL dengan keinginan pulang cepat harus sedikit pengorbanan berdesak desakan. Penumpang pun semakin penuh sesak ketika kereta berhenti di sta Pasar Minggu.

Di kiri depan saya berdiri seorang mbak yg tingginya setelinga saya, di kiri belakang si mbak berdiri seorang pemuda yang kira-kira lebih tinggi dari saya sedikit. Keadaan yg berdesakan memaksa kami bertiga mencari pegangan seadanya. Tiang yg berada di samping kursi lah yg akhirnya menjadi andalan kami, si mbak bersandar ke tiang, saya memegang bagian tengah tiang, dan si mas (karena lebih tinggi dan menghindari kepala2 kami) memegang tiang bagian atas...walhasil tangannya pun tepat berada di atas kepala si mbak.

Si mbak terlihat sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut, mungkin untuk mengusir rasa tidak nyamannya mulailah jarinya beradu dengan tuts keyboard HP. Dan mengetik "Baru jalan dari pasar minggu nih, penuh banget, mana bau keti lagi". Tanpa sepengetahuan si embak dan mungkin karena beliau posisinya berada di depan saya jadi saya bisa membaca sms yg dia ketik tanpa harus menggeserkan kepala saya, dan saya berpikir emang KETI siapa yg bau ya ?? [karena saya sendiri tidak mencium bau keti]. Dan saya langsung tersenyum setelah melihat bahwa diatas kepala si mbak bertenggerlah ketiak si mas yg tangannya berpegangan pada tiang tempat si mba bersandar.
Saya semakin terkejut ternyata si mas tanpa menggeser kepalanya juga bisa MEMBACA sms si mba, dan dengan aksi yg sedikit malu malu dan sembunyi-sembunyi si mas mulai membaui keti nya.

Dan setiap si mba mulai memencet tuts HP nya si mas dengan sigap mengarahkan mata ke layar HP si mba....

Sampailah kereta di sta Pondok Cina, saya masih menahan ketawa pun segera melangkah ke arah pintu dan secara tidak sengaja saya mengarah ke KETI si mas....dan ternyata memang ada hutan belantara di sana....