Orang Tua saya sering memberikan dorongan untuk menjadi PNS alias Pegawai Negeri Sipil yg katanya "kerjo sante duit ngalir" tapi si kangmas PNS kerjanya ga nyante tuh dan menurut teman saya yang ada di DEPKEU juga berpendapat "kerja rodi" justru saya yg pernah bekerja di swasta merasakan "kerjo jelas duit jelas" dimana jam kerja jelas sekali dan gaji yang masuk juga sama jelasnya (jangan-jangan tergantung bagian juga ya)
Menurut saya, selama orang masih berpikiran "kapan yo ongkang2 entuk duit" ato "kapan ya kerja santai tapi bisa dapat duit banyak" korupsi bakal masih ada dan semakin "ngoyot" alias berakar sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Tetapi ketika mostly atau generasi muda mulai berpikir "uang=kerja keras" well saya pikir akar korupsi akan kering dengan sendirinya.
Mungkin pendidikan "instant" harus dihapus dari kurikulum pendidikan di Indonesia terutama di jenjang SD dan SMP, saya sendiri merasa sudah menelan pendidikan instan dan ternyata efeknya masih terasa sampai sekarang "sukanya mie instant" (heheehe ra nyambung). Sehingga dapat merasakan hasil dari kerja keras bukan hasil dari kerja instant.
Apa hubungan dengan BBM, seperti yg rame berkomentar harusnya subsidi ke rakyat tidak dikurangi jika pajak tidak dikorupsi. Memang klo lewat SPBU melihat label harga pertamax dengan premium kok semakin jauh ya jarak diantara mereka. Terakhir beli Pertamax : 9450 rupiah dan Premium : 4500. Daaaan berapa jumlah rakyat yg layak mendapat subsidi apakah setengah dari jumlah seluruh penduduk Indonesia ???
Suka aneh memang kalau melihat berita ttg grafik penduduk Indonesia, katanya (cuman lihat dari berita) penduduk miskin banyak, iya sih klo dilihat dari berita adanya pembagian beras gratis, pembagian angpaw, pembagian kebutuhan pokok gratis wooohhhh yg dateng buanyaaaakkk ampe ada yg keinjek-injek. Tapi dilihat dari berita juga rating pengguna Facebook di Indonesia tinggi, rating pengguna Blackberry di Indonesia tinggi, mall semakin banyak, baju import korea banjiiiirrr berarti mampu dong lha wong OB di lantai saya kerja dulu aja bisa beli BB (emang BB mahal ?? hehehe sayanya saja kali ya yg ngirit) trus rata-rata pada punya laptop dan tablet (suka bingung kenapa punya 2 ya, bukannya dulu laptop itu mobile dan sekarang tablet lebih mobile *nanti tak post pendapat klo sudah punya 2 hehehehe), penjualan motor dan mobil meningkat (ya kan sekarang pake duit 100.000 bisa bawa motor pulang alias kredit).
Jadi bingung yang bisa disebut orang miskin sekarang yg gimana ya? sama bingungnya klo dulu pas naik krl ada ibu-ibu duduk di tempat duduk prioritas yg menurut saya masih kuat lah berdiri tapi merasa Lansia sedangkan muka dipoles tampak lebih muda (ga salah dong saya berpikir dia masih kuat berdiri lha mukanya masih bisa dibilang muda) *ah mulai ngelantur
eh btw kenapa sih pemerintah ga bikin aja sayembara "BAGAIMANA SUBSIDI SAMPAI KE TANGAN YANG TEPAT" dibuka buat semua kalangan, trus pada bikin makalah gitu daripada DEMO sampai bentrok pake otot akhirnya pada luka kan mending puter otak di rumah, biar Indonesia makin pinter gituh, balik lagi "uang penyelenggaraannya jangan di KORUPSI yaaa"
*malemmalemsewotsendiri