Selasa, 30 Desember 2014

.: PASRAH :.

Melihat berita tentang pesawat jatuh, menjadi tayangan horor bagi saya, kenapa ?? Ya saya takut naik pesawat tapi bukan berarti saya menghindari naik pesawat. Setiap pesawat bergerak menuju posisi take-off, selalu mendekat ke Yang Kuasa, merapal kata-kata "Mohon tuntunan, pepadhang, serta perlindungan" hingga hati ini tenang.


Diskusi tadi malam dengan suami saya mengutarakan "That's why saya takut setiap mau naik pesawat" suamipun bertanya "Kenapa ?!!" dan banyak alasan ada di kepala saya tapi saya bingung diutarakan dengan kata-kata apa, yang keluar hanya "Takut Jatuh, yaa kalau Jatuh itu ya sudah nothing we can do kan, ga tau jatuhnya juga....dan yang pasti ga bisa melihat atau mengupayakan sesuatu untuk antisipasi".


Lalu suami bilang "Ya Kontrol, kita tidak punya kontrol terhadap diri kita. Kalau kita naik mobil, pas ada kendaraan lain yg terlalu dekat, kita bisa kontrol diri untuk antisipasi"


Tapi pikir dipikir nalar kalau memang saatnya sudah kena musibah, pastilah kita NO CONTROL.


Sepertinya saya mulai melupakan siapa saya, saya hanyalah hamba yang bisa mengontol apa yg ada di dalam diri saya yaitu "Nafsu saya dan Angan-angan (pikiran) saya " tapi saya tidak bisa mengontrol dunia kecil saya. Yang Maha Kuasa lah yg menguasai dunia kecil dan dunia besar, yang mengontol diri saya sebagai dunia kecil, Sang Kuasa lah yang menguasai saya, dan saya hanya bisa mendekat kepada-NYA untuk memasrahkan diri saya.


Ya ketakutan saya naik pesawat ini menyadarkan saya akan ke-TIDAK PASRAHAN saya. Saya belum menyerahkan sepenuhnya diri saya ke Sang Pemilik. Semoga peringatan tersebut bisa membuat saya ingat kembali "SIAPA SAYA"



Terimakasih


.:Selamat jalan para penumpang QZ8501 untuk kembali kepada Sang Pemilik kehidupan:.