Rabu, 24 Februari 2010

Ketika Hujan Mengguyur Bandung




WATER EVERYWHERE






INI GAMBAR YANG DIAMBIL SAAT PERJALANAN TURUN KE CIMAHI
JALAN MENURUN
SETAU SAYA PADA JALAN TURUN AIR TIDAK MENGGENANG
THIS WHY THE ROAD IS AWFUL


DON'T THROW THE TRASH EVERYWHERE







Childhood


Pas jalan-jalan di Gramedia Margonda Depok, i found this box dan langsung teringat sesuatu di masa kecil.
Kira-kira pada ngalamin ga ya ? Mungkin dulu bahannya ga sebagus yang di foto ini. Biasanya bahan kardus tipis dengan gambar kartun atau tulisan warna-warni.

Yah kotak ini biasanya diisi dengan makanan kecil. Waktu masih kecil trend sekali ngadain ultah trus undang-undang tetangga sekitar dan teman-teman TK. Undangan yang disebar pun lucu, kecil dengan amplop kecil pula. Dulu saya koleksi loh undangan2 itu :). Waktu datang saya paling suka bawa kado meskipun kado itu sebenarnya dibeli oleh ibu, tapi selalu bilang "Itu kado dari saya". Kemudian menyanyi lagu Happy Birthday [yg waktu TK mungkin ga tau artinya] dan Selamat Ulang Tahun trus yang ulang tahun akan meniup lilin dan horeee Cake time.

Nah pas mo pulang biasanya dibagiin box yang bentuknya seperti gambar diatas yang diisi snack ato cemilan yang lagi tren [the popular is : Chiki, wafer superman, Anak Mas, permen Sugus] dan kue-kue yang pastinya muat di dalam box itu.
Kebiasaan buruk saya adalah meskipun masih acara tiup lilin saya suka melihat box ini [karena biasanya sudah disiapkan] dan berpikir "waah dapet bungkusan isinya apa ya ?" dan pemikiran saya waktu itu semakin bagus wadahnya [bahan dan gambarnya] maka semakin bagus pula isinya [judge book from its cover banget laaah]. Dan box inilah yang saya tunggu pada undangan ultah hahahahaha

Pengalaman yang indah. Sekarang masih ada ga ya model ulang tahunan anak-anak yang kaya gitu ?. Setau saya sih sekarang modelnya ultah di kafe, taman bermain, Mc Donald, KFC.

BTW klo dulu box nya kayak diatas isinya apa yaa ??? :D

Kamis, 11 Februari 2010

Sempurna

Mengingat-ingat pertama mengenal cinta alias suka sama orang

Dimulai dari SD, yep suka sama cowok pertama kali pas SD kelas 3 (hihhiiihi cinta monyet)
Kriteria : Cowok kurus, tinggi, putih, GANTENG (versi saya tentunya, yg rada-rada ada chinese nya)

Naik level ke tingkat SMP
Kriteria : hampir samalah dengan SD ya cowok kurus, putih, ga usah terlalu tinggi, ganteng dan pinter
di level ini saya sudah mulai suka dengan smart people

Level SMA
Kriteria : Kurus, putih, pinter, berwibawa
Ga tau kenapa urusan tinggi badan sudah tidak dipikirkan lagi apalagi wajah ganteng...hmm nilai tambah aja. Yang paling penting adalah si dia harus berwibawa

Kuliah
Kriteria : Pinter, berwibawa, berjiwa pemimpin yang bijaksana
Kenapa kriteria kurus hilang, karena saya menggemuk di level ini jadi klo punya cowok kurus bisa angka 10. Putih, ganteng not priority

Kerja, nah ini tahap mulai melacak calon suami karena umur dan desakan keluarga sudah mulai keluar
Kriteria : sama dengan kuliah

Dan apa yg saya dapatkan sebagai jodoh saya ternyata kriteria di atas tidak ada yg bisa mendeskripsikan suami saya.

Saya mengira kriteria diatas merupakan kriteria jodoh sempurna saya. Tapi setelah menikah saya baru paham apa makna jodoh sempurna versi saya.

Tidak ada orang yang sempurna tapi yang ada adalah bagaimana kita membentuk pandangan sempurna itu.
Kalau jodoh yang diberikan begitu sempurna, malah tidak ada proses belajar saling menghargai, menghormati, memahami. Dimana di dalam proses tersebut muncul rasa anyel, sebel, bosen tapi jika rasa-rasa tersebut bisa saya atasi maka poin plus saya adalah menjadi sabar, narima, dan jujur. Lama-kelamaan rasa anyel, sebel, dan bosen berubah menjadi rasa kangen, sayang, dan cinta kasih.

Kompromi mewujudkan kesempurnaan di mata saya

~ Dia tidak sempurna tapi dia yang membuat sempurna hidup saya ~

Selasa, 09 Februari 2010

Dasar Pemalas

Jam sudah menunjukkan pukul 9.00 padahal si suami biasa berangkat jam 8.00
Si suami tiba-tiba nyeluthuk "Anak ini bikin malas ke kantor aja"

Senin, 08 Februari 2010

Bless them

Barusan saya menulis blog sambil membaca blog-blog dari orang-orang yang saya kenal di Pangestu.

Apa yang mereka tulis bener-bener menyentuh hati saya. Dari gaya tulisan pun terlihat mereka smart, kreatif, inovatif, dan tulus

Saya selalu berpikir, bagaimana mereka bisa mendapatkan hati seindah itu ? dan kehidupan yang saya rasa mendekati sempurna ?
Kalopun boleh melihat sedikit kehidupan sebelum sekarang mungkin saya akan lebih paham, tapi biarlah itu menjadi tanda tanya agar saya terdorong untuk mencontoh kebaikan hati mereka

Dear God, terimakasih telah menurunkan hati-hati indah dan cantik diantara kami, semoga Tuhan akan tetap menambah porsi keindahan hati di dunia ini

~Setiap manusia mempunyai peran masing-masing, semoga saya bisa menjalankan peran saya dg sebaik mungkin~

Officially

Dia yang saya temui pertama kali tahun 2004 pada acara Olah Rasa Pemuda Bandung, sekarang menjadi seseorang yang akan menemani saya olah rasa tiap hari

Dan kata orang setelah menikah banyak rejeki
Bagi saya bukan banyak rejeki sebetulnya
Rejeki atau anugerah itu tiap hari selalu ada dan berlimpah, hanya kita tidak dapat merasakan karena ruwet dengan urusan dunia
Setelah teman sisa hidup datang, urusan dunia pun bisa disharing terasa lebih ringan, obrolan tentang bagaimana menjalani hidup pun mengalir sehingga anugerah terasa tiap hari

Teman hidupku...
Semoga kita selalu saling menyayangi dalam hidup

Love U